PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG ROTI KADALUARSA DAN TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata lamarck) DALAM RANSUM BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PERIODE BERTELUR

Putri, Maidia (2021) PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG ROTI KADALUARSA DAN TEPUNG KEONG MAS (Pomacea canaliculata lamarck) DALAM RANSUM BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PERIODE BERTELUR. skripsi thesis, Universitas Mahaputra Muhammad Yamin.

[img] Text
P21 011 maidila.pdf

Download (336kB)

Abstract

Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung roti kadaluarsa (TRK) dan tepung keong mas (TKM) dalam ransum burung puyuh periode bertelur terhadap konsumsi ransum, produksi telur dan income over feed cost (IOFC). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan level penggunaan TRK dan TKM dalam ransum yaitu P0(pemberian jagung kuning dan tepung ikan tanpa TRK dan TKM), P1 (pemberian 10% TRK dan 5,35% TKM), P2 (pemberian 20% TRK dan 10,65% TKM), P3 (pemberian 30% TRK dan 16% TKM). Masing masing perlakuan terdiri dari 5 unit kandang sebagai ulangan. Setiap unit kandang diisi oleh 4 ekor burung puyuh. Hasil penelitian menunjukkan pemberian TRK dan TKM dengan level 30% dan 16% (P3) menghasilkan perbedaan tidak nyata terhadap konsumsi ransum dan produksi telur puyuh yang tidak diberikan TRK dan TKM (P0), tetapi menghasilkan perbedaan sangat nyata terhadap nilai IOFC dari ransum yang tidak diberikan TRK dan TKM (P0), 10% TRK dan 5,35% TKM (P1), 20% TRK dan 10,65% TKM (P2). Dapat disimpulkan pemberian 30% tepung roti kadaluarsa (TRK) dan 16% tepung keong mas (TKM) dalam ransum burung puyuh periode bertelur tidak menghasilkan perbedaan terhadap konsumsi ransum dan produksi telur dibandingkan konsumsi ransum dan produksi telur puyuh yang tidak diberikan TRK dan TKM dalam ransumnya (menggunakan jagung dan tepung ikan), tetapi sangat nyata meningkatkan nilai income over feed cost (IOFC) yang dihasilkan dibandingkan nilai IOFC ransum yang diberikan jagung dan tepung ikan (P0), 10% TRK dan 5,35% TKM (P1), 20% TRK dan 10,65% TKM (P2). TRK dan TKM dapat diberikan sampai level 30% dan 16% dalam ransum puyuh periode bertelur karena sudah menghasilkan keuntungan. Disarankan untuk meningkatkan level pemberian TRK dalam ransum puyuh periode bertelur lebih dari 30% pada penelitian selanjutnya untuk lebih meminimalkan harga ransum dan mendapatkan nilai IOFC yang lebih tinggi.

Kata Kunci : puyuh ,roti kadaluarsa ,keong mas,konsumsi ransum,prouksi telur.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan > Pertanian > Peternakan
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Peternakan
Depositing User: Admin Pustaka
Date Deposited: 01 Nov 2024 08:53
Last Modified: 01 Nov 2024 08:53
URI: http://repository.ummy.ac.id/id/eprint/1960

Actions (login required)

View Item View Item