Analisis Yuridis Putusan Nomor: 5/PID.SUS-ANAK/2018/PN KBR Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak

Monalisa, Monalisa (2019) Analisis Yuridis Putusan Nomor: 5/PID.SUS-ANAK/2018/PN KBR Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak. skripsi thesis, Universitas Mahaputra Muhammad Yamin.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian lakukan karena adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak di wilayah Pengadilan Koto Baru. Putusan hukuman yang dijatuhkan oleh Hakim memutuskan anak diputuskan dengan hukuman yang berbeda-beda masing-masing anak. Pasal yang dijatuhkan oleh Hakim juga mempunyai pertimbangan tertentu hingga Hakim memutuskan pasal 80 c (2) jo pasal 76 c Undang-undang 35 tahun 2014 jo Undang-undang 23 tahun 2002. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis yuridis putusan Nomor: 5 /Pid- Sus- Anak /2018/PN.Kbr tentang tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anak. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif, dimana penelitian jenis ini dilakukan dengan cara mengkaji dan menelaah putusan dan mengkaitkan nya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai hukum positif yang ada di Indonesia. Penulis juga mencari dan menelaah data sekunder dengan cara melakukan penelusuran terhadap peraturan-peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, dengan menggunakan putusan Hakim yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan penulis juga melakukan wawancara dengan Hakim untuk penguat argumen penulis dalam menulis karya tulis skripsi in.. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan bahwa Analisis yuridis putusan Nomor: 5 /Pid- Sus-Anak/ 2018/PN.Kbr tentang tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh anak sudah terlaksana dengan baik dan benar. Alasan Hakim menjatuhkan hukuman yang berbeda-beda terhadap para anak, dengan mempertimbangkan hal-hal tertentu terhadap anak. Melalui tulisan ini penulis menyarankan hendaknya setiap aparat penegak hukum dalam menjalankan tugas yang menyangkut pelakunya adalah anak agar harus benar-benar mengacu dan paham terhadap UU SPPA, dan tidak mengambil lagi dakwaan pertama primair menempatkan anak sebagai pelaku umum sama dengan orang yang sudah berusia 18 tahun, sehingga asas Lex spesialis derogat lex generalis yang mengatur mengenai anak dapat terlaksana dengan baik. Hendaknya bagi setiap instansi aparat penegak hukum harus ada aparat penegak hukum yang sudah mengikuti pelatihan khusus untuk menangani masalah anak seperti Penyidik anak, Jaksa anak, dan Hakim anak.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Operator
Date Deposited: 21 Nov 2024 04:42
Last Modified: 21 Nov 2024 04:42
URI: http://repository.ummy.ac.id/id/eprint/727

Actions (login required)

View Item View Item