Fu'ahdal, Mukmin (2023) WANPRESTASI PERJANJIAN JUAL BELI HEWAN TERNAK DENGAN SISTEM BAROSOK DI PASAR TERNAK PALANGKI KABUPATEN SIJUNJUNG. skripsi thesis, Universitas Mahaputra Muhammad Yamin.
Text
H23 003 fuahdal_.pdf Download (345kB) |
Abstract
Tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum, kesejahteraan yang berkaitan dengan ekonomi dan materi juga harus terus ditingkatkan. Perkembangan perekonomian indonesia, di ikuti pula oleh perkembangan berbagai bentuk transaksi dalam perjanjian, karena perjanjian merupakan salah satu kajian hukum yang selalu berkembang, seiring dengan perkembangan masyarakat. Permasalahan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui proses perjanjian jual beli ternak dengan sistem barosok dan upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi pada perjanjian jual beli hewan ternak dengan sistem barosok di pasar ternak Palangki kabupaten Sijunjung. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris dan bersifat deskriptif, sebab melalui penelitian ini didapatkan gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai asas-asas hukum, kaedah-kaedah hukum dan ketentuan ketentuan perundangan yang berkaitan dengan perjanjian jual beli hewan ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi subjek perjanjian adalah orang laki-laki dewasa, berakal, dan dalam keadaan waras. Dengan demikian kecakapan subjek hukum untuk bertransaksi di pasar ternak telah sesuai dengan yang diatur dalam pasal 1330 KUHPerdata. Adapun yang menjadi objek perjanjian adalah hewan ternak yang terdiri dari kerbau, sapi dan kambing. Ternak yang dijual harus sah, yang dibuktikan dengan kartu kepemilikan ternak. Penawaran dan penerimaan harga ternak dilakukan dengan sistem barosok yang
ditandai seperti orang-orang seperti bersalaman dengan cara saling menggenggam dan memegang jari sambil diputar kekiri atau kekanan lalu ditutupi dengan kain, topi ataupun baju agar tidak ada yang mengetahui harga ternak yang disepakati. Kata sepakat antara penjual dan pembeli tidak diucapkan dengan kata atau kalimat, melainkan melalui tanda ketika saling bersalaman. Apabila telah terjadi kesepakatan harga ternak, maka jari-jari itu berhenti meraba. Perjanjian tersebut terjadi secara lisan dengan didasari kepada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli. Selanjutnya, penyelesaian wanprestasi yang terjadi di pasar ternak Palangki kabupaten Sijunjung diselesaikan oleh pihak-pihak yang melakukan wanprestasi yang didasarkan atas kejujuran dari para pihak. Apabila tidak bisa ditempuh dengan cara pertama, maka diselesaikan oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah orang yang dituakan atau kepala pasar ternak Palangki kabupaten Sijunjung.
Kata kunci : Barosok, Jual beli, Hewan ternak, Wanprestasi.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Admin Pustaka |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 07:57 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 09:13 |
URI: | http://repository.ummy.ac.id/id/eprint/430 |
Actions (login required)
View Item |